Rabu, 25 Mei 2011

Meski sudah seabad berlalu, ternyata masalah kesehatan masih berkisar pada penyakit-penyakit yang sama dengan yang dihadapi para dokter di awal 1911. Dalam sebuah observasi yang dilakukan tim editor jurnal kesehatan The Lancet diketahui bahwa masalah-masalah kesehatan jadul itu masih aktual sampai saat ini. Berikut adalah penyakit yang menjadi perhatian para editor kesehatan di tahun 1911.

Penyakit Pes Sebelum tahun 1911, bakteri penyebab penyakit pes telah diidentifikasi menyebabkan pandemi yang terjadi di China. Penyakit ini lalu menyebar ke Eropa pada tahun 1911. Menurut catatan Kompas, penyakit pes juga mulai berjangkit di Indonesia pada tahun yang sama di kota Malang, Jawa Timur. Penyakit yang banyak ditularkan melalui perantara tikus ini pernah menjadi wabah besar di tahun 1968.

Tuberkulosis Penyakit lain yang masih selalu ada adalah tuberkulosis (TB). Penyakit yang diakibatkan kuman Mycobacterium tuberculosis ini termasuk pembunuh utama penduduk. Basil penyebab TBC ditemukan pada 24 Maret 1882 oleh seorang ilmuwan Eropa bernama Robert Koch

WHO memperkirakan, pada tahun 2005 angka terbesar kasus baru penyakit TB muncul di wilayah Asia Tenggara, yang mencapai sekitar 34 persen dari total kasus TB seluruh dunia. Indonesia adalah negara ketiga dengan angka kasus TB baru terbesar setelah India dan China.

Penyakit Tuberkulosis (TBC) sudah dikenal sejak tahun 410 Sebelum Masehi. Hippocrates (460-380 SM) mencatat adanya sejenis Tuberkulosis yang dikenal di Yunani Kuno dengan sebutan phthisis. Hingga abad ke-19 diketahui 25 persen penyakit penyebab kematian di Eropa adalah Tuberculosis.

Pada orang dewasa, baksil TBC menyebar di paru-paru, menghancurkan lapisan organ pernapasan dan mengganggu rongga napas yang pada tingkat tertentu penderita akhirnya menyebarkan infeksi tersebut.

Seorang dokter Jerman bernama Robert Koch (1834-1910) di tahun 1882 menemukan mikroba penyebab TBC. Namun, sebelum antibiotik streptomycin ditemukan tahun 1943, upaya menyembuhkan TBC hingga tuntas belum berhasil.

Streptomycin ditemukan tahun 1943 oleh Albert Schatz (1920-2005) setelah melakukan riset di Universitas Rutgers, New Jersey, Amerika Serikat. Penyelia Schatz, Selm an Waksman (1883-1973) justru mendapat pengakuan atas penemuan tersebut dan bahkan dianugerahi Hadiah Nobel di bidang pengobatan tahun 1952.

Akhirnya, peran Schatz diakui setelah menang dalam putusan pengadilan sehingga dia mendapat bagian royalti dari produksi serta penjualan streptomycin.

Rabies Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing, dan kera. Di Indonesia, sebesar 98 persen kasus rabies ditularkan lewat gigitan anjing, serta 2 persen lewat gigitan kucing dan kera. Sudah dua tahun terakhir ini masih terjadi wabah rabies di Pulau Bali.

Kanker Seabad telah berlalu, tetapi para ilmuwan belum bisa menemukan obat yang manjur untuk mengobati penyakit kanker. Meski demikian, dalam seratus tahun terakhir ini, banyak penemuan penting untuk menguak penyakit kanker. Misalnya, beberapa penyebab kanker seperti rokok, virus, paparan sinar matahari, radiasi dan beberapa jenis zat kimia. Terapi penanganan kanker juga semakin canggih, termasuk melalui riset sel punca. Hal ini menjadikan penyakit kanker tidak lagi berarti lonceng kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar